25 research outputs found

    Tinjauan Naratif: Analisis dan Pemodelan Proses Bisnis sebagai Perbaikan Proses Bisnis pada Organisasi

    Get PDF
    Proses bisnis adalah inti dalam pengelolaan aktivitas dan relasi antar aktivitas di dalam organisasi. Proses bisnis yang baik dan benar dapat meningkatkan produktifitas, optimasi sumber daya dan peningkatkan kinerja, sehingga terwujudnya tujuan organisasi. Agar proses bisnis dapat dipahami dan dikomunikasikan maka diperlukan analisis dan pemodelan proses bisnis (APPB). APPB merupakan pemahaman terhadap seluruh proses bisnis yang terjadi di dalam organisasi. Oleh sebab itu APPB sangat penting karena tujuannya adalah mengetahui proses bisnis yang sesuai sasaran atau tidak. Dalam memperoleh AAPB yang tepat maka dibutuhkan suatu pendekatan. Pendekatan ini dapat membantu memberikan solusi dalam memecahkan permasalahan proses bisnis. Oleh sebab itu di susunlah penelitian ini yang bertujuan untuk memberikan kontribusi pengetahuan tentang perbaikan proses bisnis. Adapun metode yang digunakan dalam pembandingan paper ini adalah berdasarkan pendekatan dan metode setiap tahapan perbaikan proses bisnis Dari 20 paper yang dianalisis bahwa pendekatan yang paling sering digunakan dalam perbaikan proses bisnis adalah business process improvement (BPI) sebesar 75%. Sedangkan metode yang digunakan dalam tahapan perbaikan proses bisnis meliputi metode identifikasi ruang lingkup, analisis, pemodelan, identifikasi permasalahan dan teknik perbaikan. Hasilnya menunjukkan penggunaan metode identifikasi ruang lingkup adalah value chain sebesar 35%. Penggunaan metode analisis adalah activity analysis sebesar 85%. Sedangkan penggunaan model adalah Business Process Modeling Notation (BPMN) sebesar 100% dan penggunaan identifikasi permasalahan adalah risk analysis dan root cause analysis masing-masing 30%. Sedangkan penggunaan teknik perbaikan adalah 12 tools fundamental BPI sebesar 65%. Implikasi dan harapan dari penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi organisasi dalam menerapkan pendekatan atau metode saat memperbaiki proses bisnisnya

    Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Business Model Canvas untuk Siswa SMAN 4 Surabaya

    Get PDF
    Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) tahun 2022 merupakan ajang pencarian talenta muda wirausaha yang kreatif memiliki ide, aspirasi, dan gagasan yang dapat diwujudkan. FIKSI 2022 diharapkan dapat menghilirisasi dan memutakhirkan ide/gagasan para siswa, juga guru pendampingnya, dalam menginisiasi model dan rencana bisnis yang relevan dengan perkembangan dan kebutuhan masa kini dan mendatang. Fiksi 2022 dipandang oleh Universitas Dinamika ini merupakan peluang bagi SMA/MA untuk mengikuti ajang tersebut, sehingga dibutuhkkan program-program pelatihan. Melalui pengabdian masyarakat inilah dilakukan kerjasama dengan pihak SMAN 4 Surabaya. Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa pengetahuan siswa SMAN 4 masih kurang dalam pengetahuan terkait dengan model dan rencana bisnis. Dari hasil identifikasi solusinya adalah dilakukan pelatihan dan pendampingan dengan materi Business Model Canvas (BMC) bagi siswa SMAN 4 Surabaya dapat melakukan penyusunan model dan rencana bisnis. Model yang digunakan dalam pelatihan dan pendampingan ini model student centre learining dengan metode ceramah, brainstorming dan diskusi. Berdasarkan hasil feedback dari peserta tentang pelatihan dan pendampingan BMC ini, rata-rata persentase nilai baik dan sangat baik adalah 79% dan 21% nilainya cukup

    Perencanaan Arsitektur Enterprise Untuk Peningkatan Kualitas Manajemen Layanan Pada Bagian Administrasi Akademik Stikom Surabaya

    Get PDF
    STIKOM Surabaya merupakan lembaga pendidikan yang bergerak di bidang pendidikan teknologi informasi. Untuk meningkatkan produktifitas organisasi ada dua aktifitas sesuai dengan analisis rantai nilai yaitu aktifitas primer dan aktifitas pendukung. Aktifitas primer merupakan layanan akademis. Aktifitas primer terdiri dari penerimaan mahasiswa baru, perencanaan studi, proses belajar dan mengajar, evaluasi proses belajar dan mengajar, yudisium, sosialisasi kegiatan akademik dan layanan civitas akademik. Sedangkan aktifitas pendukung terdiri dari pengelolaan keuangan, pengelolaan sumber daya manusia, dan pengelolaan administrasi umum. Peningkatan layanan akademis harus diimbangi dengan pengembangan sistem dan teknologi informasi (SI/TI), secara selaras dan berkesinambungan. Namun pengembangan SI/TI masih dalam bentuk usulan pengadaan SI/TI sesuai dengan kebutuhan saat itu dan tidak berdasarkan perencanaan arsitektur enterprise yang tepat. Perencanaan arsitektur yang diusulkan menggunakan kerangka TOGAF. Dari hasil assessment awal terhadap maturity level arsitektur enterprise berdasarkan EA-CMM, didapatkan nilai maturity sebesar 0,11. Dari nilai ini, sesuai dengan kebutuhan stakeholder, diharapkan mampu ditingkatkan pada maturity level 2 dengan harapan mampu meningkatkan kualitas manajemen layanan. Dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM dan sesuai dengan indikator EA-CMM, maturity level 2 dapat dicapai. Berdasarkan capaian tersebut, dapat meningkatkan kualitas manajemen layanan. Kata kunci: Arsitektur Enterprise, Layanan, Manajemen Layanan, TOGAF =============================================================================================== STIKOM Surabaya is an academic institution focused on information technology education. To increase the productivity of the organization there are two activities in accordance with value chain analysis, that is primary activities and suporting activities. The primary activities is the academic services of an academic institution. This primary activities consists of admissions, course planning, lecture classes, evaluations, graduations, academic announcements, and academic services itself. While supporting activities consist of financial management, human resource management, and public administration. Improving academic services must be balanced with the development of information systems and technology (IS/IT), in harmony and sustainability. However, the development of the IS/IT procurement is still in the form of IS/IT in accordance with the current needs and not based on proper enterprise architecture planning (EAP). Architecture planning is proposed using TOGAF framework. From the initial assessment of enterprise architecture based on EA-CMM, maturity level 0.11 obtained. From this value, according to the needs of stakeholders, is expected to be increased at maturity level 2 in the hope of improving the quality of service management. By using the TOGAF ADM framework and in accordance with the indicator from EA-CMM, maturity level 2 can be achieved. With this achievement, the quality of service management can be improved. Keywords: Enterprise Architecture, Services, Service Management, TOGA

    Perencanaan Strategi Sistem Dan Teknologi Informasi Pada Rs. Damian Lewoleba Dengan Pendekatan Ward And Peppard

    Get PDF
    Damian Lawoleba is private hospital located in Lawoleba East Nusa Tenggara province. One of the most of their effort to achieve competitive advantage is make health service quality improvement with strategy of IS/IT. But in the other hand Damian Lawoleba Hospital is not inpmlementing their IS/IT strategy yet for some of their services. To avoid cost of development of the IS/IT strategy, its need to develop Strategic Planning of Information Systems and Tecnology. Ward and Peppard method is used in the development of Strategic Planning of Information Systems in Damian Lawoleba Hospital. In Preparation Stage, is by doing internal and external analysis for developing business strategy. From this business strategy it will get diversification and horizontal integration strategy.the business strategy will be output of document such as Business IS Strategy, IT Strategy, Management IS/IT Strategy, Future Portofolio Application, and Road map Application that will be used by Damian Lawoleba Hospital as basis for developing information systems and technology

    Business-IT Alignment through Enterprise Architecture in a Strategic Alignment Dimension: A Review

    Get PDF
    Business-IT Alignment (BITA) refers to the fit between business and IT strategy. BITA is important for realizing the achievement of organizational goals, enhancing performance, and gaining competitive advantage in an organization. BITA is a crucial concern for organizations and remains a top topic from the perspective of business executives. BITA can be realized through Enterprise Architecture (EA), which is a comprehensive and holistic instrument for managing and maintaining BITA. However, despite numerous literature studies on the BITA model or framework through EA, the research is currently more focused on technology planning than strategic planning. Meanwhile, strategic planning is the most crucial challenge of the EA framework because it is the embodiment of BITA in the strategic alignment dimension. The current study aims to conduct a literature review of BITA through EA in the strategic alignment dimension. This literature study resulted in 25 out of 100 papers and classified into five strategic alignments. The review identified 25 relevant papers out of 100 and categorized them into five strategic alignments. The study's contributions include solutions in the form of stages for developing strategic alignment through EA based on business strategy models. The five stages are as follows: 1) Identification of vision, mission, and goals; 2) SWOT-based strategy analysis; 3) BSC-based strategy mapping; 4) BPMN-based business process mapping; and 5) Determination of IS/IT. This study's impact on further research is that it can be used as a basis for developing BITA through EA, based on the five stages identified

    Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi pada PT Bina Megah Indowood Berdasarkan Metode Ward And Peppard

    Get PDF
    PT Bina Megah Indoowood (BMI) is a private companies operating income wood manufacture with the main product wood flooring and wood decking. PT BMI have a vision of “become industrial manufacturing wood that supplies quality products all over the world with superiority wood Indonesia”. Business process now done by implementing reservations raw materials , and in the production by taking into account the quality and demand customers after finished last products sent to customers. Problem that happens in PT BMI today is a system companies are not integrated and the absence of data management and evaluation the company only in financial .This has resulted in of business process has been blocked , the data uncontrolled and the absence of evaluation of the company long term. Based on the results of the preparation of strategic planning the system and information technology producing a tools and guidance in develop systems and information technology. Strategic planning it uses ward and peppard as framework which will be documents produced strategic planning the system and information technolog

    Tata Kelola Teknologi Informasi Berdasarkan Framework Cobit 4.1 pada PDAM Surabaya

    Get PDF
    PDAM Surabaya is a business unit belongs to the area that play a role crucial in meeting the needs of community water applied information technology to assist in the achievement of business objectives. In practice, the maturity level of IT management at PDAM Surabaya is no supervision to perform the procedure, so the risk of the occurrence of many irregularities and mismatches between operational processes that run with the policy that has been set. Solutions to these problems, the need for an IT governance so as to produce maximum output to the company, to help the decision making process, as well as help the troubleshooting process. As a basis for the preparation is COBIT 4.1 framework. Outcomes of IT governance is a document that includes: 1) alignment of IT objectives with business objectives defined by 8 Primary and Secondary 7 IT Process that supports the achievement of the Strategic Alignment on IT Governance Focus Areas. 2) The results of the processing of questionnaires to find value as-is at the level Defined Process, while the interviews found that the value of to-be at the level Manage and Measurable, with a gap of 0.89. 3) There are 22 steps that need to be considered in carrying out the process of information technology. 4) There are 22 on the application of IT governance framework based on COBIT 4.1 per IT Process management in order to carry out monitoring and measurements

    LP : Analisis Kesesuaian Tugas-Teknologi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja pada Layanan Administrasi Akademik

    Get PDF
    Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya merupakan lembaga pendidikan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Visi Stikom Surabaya adalah menjadi perguruan tinggi yang berkualitas, unggul, dan terkenal. Untuk mendukung visi tersebut, Stikom Surabaya secara berkesinambungan akan terus menciptakan corporate yang sehat dan produktif. Dalam mencapai produktifitas, ada dua aktifitas sesuai dengan analisis rantai nilai yaitu aktifitas primer dan aktifitas pendukung. Aktifitas primer merupakan layanan administrasi akademik yang terdiri dari penerimaan mahasiswa baru, perencanaan studi, proses belajar mengajar, evaluasi proses belajar mengajar, yudisium, sosialisasi kegiatan akademik dan layanan sivitas akademik. Sedangkan aktifitas pendukung terdiri dari pengelolaan keuangan, pengelolaan sumber daya manusia, dan pengelolaan administrasi umum. Layanan administrasi akademik di Stikom Surabaya, telah menerapkan teknologi informasi. Penerapan teknologi tersebut belum pernah dilakukan analisis antara kesesuaian tugas-teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi serta pengaruhnya terhadap kinerja. Belum dilakukan analisis tersebut berdampak belum diketahuinya pencapain dari produktifitas layanan. Berdasarkan latar belakang, penelitian melakukan analisis yang menghasilkan 1) Pengaruh kesesuaian tugas-teknologi terhadap kinerja; 2) Pengaruh pemanfataan teknologi informasi terhadap kinerja, dan 3) Pengaruh kesesuaian tugas-teknologi berpengaruh pemanfaatan teknologi. Adapun hasil analisis tersebut sebagai berikut 1) Hubungan antara Kesesuaian Tugas dan Teknologi dengan Pengaruh Kinerja memiliki nilai Tstatistik sebesar 1,704, tidak ada hubungan yang signifikan antara Kesesuaian Tugas dan Teknologi dengan Pengaruh Kinerja.; 2) Hubungan antara Kesesuaian Tugas dan Teknologi dengan Utilisasi memiliki nilai T-statistik sebesar 11,371, terdapat hubungan yang signifikan antara Kesesuaian Tugas dan Teknologi dengan Utilisasi dan 3) Hubungan antara Utilisasi dengan Pengaruh Kinerja memiliki nilai T-statistik sebesar 1,348, tidak ada hubungan yang signifikan antara Utilisasi dengan Pengaruh Kinerja

    PELATIHAN PEMBUATAN DOKUMEN PROSEDUR OPERSIONAL BAKU PADA UD. GALARASA

    Get PDF
    UD. Galarasa is a home industry engaged in the production of snacks with its main product, "Kacang Aneh". The company’s vision is to provide healthy snack products to be consumed by the public. Healthy that is correspond to the Minister of Health standards through P-IRT certification, and halal standards that is correspond to LPPOM MUI through Halal certifications. Healthy and halal certification process can be easily done if the company has standard operating procedure (SOP). Activities used in this IbM are create training modules, provide training, and gives assignments in accordance with the needs of the document and business processes. This training is able to change the behavior of individuals and organizations process refers to food quality and safety, and is able to improve individual insights of modern corporate management in accordance with the quality management system.UD. Galarasa adalah industri rumahan yang bergerak di bidang produksi makanan ringan dengan produk “Kacang Aneh”. Perusahaan ini mempunyai visi menjadi penyedia produk makanan ringan yang sehat untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Sehat dengan mengacu pada standar menteri kesehatan melalui sertifikasi P-IRT, dan Halal dengan mengacu pada standar LPPOM MUI melalui setifikasi halal. Proses sertifikasi sehat dan halal dapat dengan mudah dilakukan jika perusahaan mempunyai standard operating procedure (SOP). Metode yang digunakan dalam IbM ini adalah dengan membuat modul pelatihan, memberikan pelatihan, dan memberikan penugasan sesuai dengan kebutuhan dokumen dan proses bisnis perusahaan. Pelatihan dan penugasan ini mampu mengubah proses dan perilaku individu dan organisasi mengacu pada mutu dan keamanan pangan, serta meningkatkan wawasan individu tentang pengelolaan perusahaan secara modern sesuai dengan sistem manajemen mutu
    corecore